Manajemen Waktu dan Komunikasi Efektif, Penting bagi ASN Milenial
Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta â Selasa, 19 Mei 2020 Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PPSDM Parekraf) kembali melanjutkan rangkaian pelatihan Soft Skills batch II untuk 20 peserta yang telah terpilih melalui assessment dengan metode pelatihan sama seperti pelatihan soft skills batch I, yaitu dengan online training (daring). Sama seperti sebelumnya, pelaksanaan online training pada batch II ini disampaikan oleh trainer Denny Haryanto. Pada hari ini, trainer memberikan materi dengan tema âManajemen Waktuâ untuk sesi pertama dan âKomunikasi Efektifâ untuk sesi kedua. Peserta mempelajari mulai dari gaya manajemen waktu, alat manajemen waktu, pencuri dan perangkap waktu, manfaat manajemen waktu, hingga prinsip pendelegasian yg efektif pada sesi pertama.
Menjadi seorang PNS memang dianggap membanggakan, namun juga memiliki tantangan tersendiri. Seorang PNS harus mengabdikan hidupnya terhadap tugas negara yang melekat hingga masa pensiun tiba. Hal ini tentu tidak mudah, apalagi jika Anda telah memiliki keluarga kecil, tentu harus pintar-pintar membagi waktu bagi keluarga atau bekerja.
Dengan mengatur waktu dengan baik, Anda dapat melakukan kegiatan dalam waktu dekat. Cara ampuh manajemen waktu bisa dilakukan dengan membuat daftar kegiatan terdekat, sehingga membuat agenda atau jadwal menjadi lebih efektif dilakukan. Selain untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif, manajemen waktu juga berdampak pada hal lainnya, antara lain adalah keluarga dan hobi.
Manajemen waktu adalah salah satu konsep dari work smarter yang dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk para ASN. Dan jika seorang ASN tidak mampu mengatur waktu dengan baik, maka akan sangat berpengaruh pada kehidupan dan pekerjaan.
Hasil asumsi sementara, bahwa telah terjadi gab komunikasi antara generasi milenial lebih menyukai gaya komunikasi yang straight to the point dengan generasi terdahulu yang lebih mengedepankan etika berkomunikasi. Dengan pelatihan soft skills batch II ini diharapakan para melineial dapat mengimplemantasikan gaya komunikasinya namun tidak menghilangkan budaya ketimuran. kemampuan berbicara yang baik di depan publik semakin penting karena semakin besarnya kebutuhan yang ada.
Menutup kegiatan pelatihan hari ini, peserta mengikuti kuis yang bertujuan untuk mengetahui sejauh apa pemahaman peserta terhadap materi pelatihan. Evaluasi juga dilakukan terhadap penyelenggaraan pelatihan dengan tujuan mengukur dan menilai apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan. Dari hasil kuis tersebut, ditetapkan lima peserta terbaik berdasarkan nilai tertinggi dan waktu penyelesaian tercepat pada hari ini.