Siapkan SDM Unggul, PPSDM Selenggarakan Rapat Model dan Strategi PTNP & SDM 4.0
Bandung â Menyiapkan SDM Unggul sebagai salah satu prioritas nasional, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan Rapat Model dan Strategi PTNP & SDM 4.0 pada Kamis-Jumat, 3-4 September 2020 di STP Bandung.
âIni sangat penting sekali dan merupakan kegiatan berkelanjutan yang sudah kita lakukan dari tahun sebelumnya. Tentunya apa yang sudah bermanfaat di tahun sebelumnya perlu ada sedikit penyesuaian dengan kondisi yang dihadapi saat ini. Dengan adanya Covid-19 ada keterbatasan gerak dan adanya perubahan dalam proses belajar mengajar dengan daring,â ujar Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf Giri Adnyani. Ia mengatakan, kondisi Covid ini memaksa untuk lebih digital lagi.
Dalam sambutannya, Sesmen menyampaikan, menyiapkan SDM unggul misalnya untuk memasuki Indonesia pada 2045 dengan memperingati dirgahayu 100 tahun kemerdekaan. Meskipun, nantinya akan ada pergantian kepemimpinan namun jika sudah memiliki standar atau acuan maka secara prinsip bisa berlanjut untuk pengembangan SDM. âIntinya adalah bahwa kita memiliki dokumen acuan pengembangan sampai 2045 yang memberikan fleksibilitas jika ada penyesuaian-penyesuaian,â kata Sesmen.
âMenteri Parekraf/Baparekraf Wishnutama memberikan arahan untuk seluruh PTNP memberi penguatan kurikulum di bidang entrepreneur, kreativitas dan ekonomi kreatif,â ujar Kepala PPSDM Anggara Hayun Anujuprana dalam sambutannya. Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam kondisi Covid saat ini ada loncatan teknologi yang mau tidak mau harus dibiasakan mulai menjadi sebuah budaya, misalnya dengan pembelajaran sistem daring. Ia mengatakan, ini perubahan yang dipaksakan oleh alam, dan alam akan memunculkan suatu keseimbangan baru. Sedangkan bagi yang tidak mampu beradaptasi akan tersingkir.
Pada kesempatan ini, Direktur STP Bandung Faisal juga menyampaikan perkembangan terkini di salah satu PTNP tersebut. âCrash program yang sudah ditandatangani dengan Swiss insya Allah akan segera dilaksanakan dengan memberangkatkan sebanyak 5 orang mahasiswa ke IMI. Sedangkan untuk crash program ke Victoria masih menunggu konfirmasi sehubungan dengan Covid-19,â katanya. Dalam hal ini, ia juga menyampaikan perkembangan situasi proses pembelajaran di STP Bandung dalam situasi Covid-19.