Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Category: Berita

Learning Organization: Mengenal Kegiatan Jabatan Fungsional Adytama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif

Kemenparekraf/ Baparekraf, Jakarta  – Pada Selasa, 4 Juli 2020  Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusabang SDM Parekraf) telah menyelenggarakan Learning Organization terkait Jabatan Fungsional Adytama Kepariwistaan dan Ekonomi Kreatif. Learning Organization ini diikuti oleh pegawai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Materi Learning Organization yang disampaikan kali ini mengenai “Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.”

Jabatan Fungsional Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif merupakan jabatan fungsional baru di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Pada saat ini, Kemenparekraf/Baparekraf sedang berjuang agar Jabatan Fungsional Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif segera dapat disahkan menjadi sebuah jabatan fungsional baru di Indonesia.

Pembentukan Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif ini merupakan salah satu langkah untuk menuju organisasi yang padat fungsi dan berorientasi pada peningkatan kompetensi dan keahlian ASN dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang di Bidang Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif dan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara di mana saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum memiliki Jabatan Fungsional yang secara khusus menangani Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

Acara Learning Organization kali ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Bapak Anggara Hayun Anujupraja. Tujuan dari Learning Organization ini untuk memperkenalkan Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif yang sedang dibangun oleh Pusat Pengembangan SDM Parekraf, khususnya oleh Bidang Jabatan Fungsional Materi Learning Organization disampaikan langsung oleh staf Bidang Jabatan Fungsional Pusat Pengembangan SDM Parekraf. Acara ini berlangsung selama kurang lebih satu jam. Peserta yang mengikuti Learning Organization ini sebanyak 40 orang. Materi yang dipaparkan mulai dari Matriks Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif ini menjelaskan mulai dari usulan unsur, sub-unsur, butir kegiatan hingga output kegiatan. Dalam pembelajaran mengenai Matriks Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif dijelaskan dua unsur usulan yaitu Manajemen Pembangunan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif serta Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini terdapat pertanyaan dari beberapa widyaiswara terkait harmonisasi dan kolaborasi dengan jabatan fungsional lainnya dalam proses pembentukannya.

Acara diakhiri dengan kuis mengenai Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Dari Kuis ini, ditetapkan 5 peserta terbaik yang dinilai dari nilai tertinggi dan waktu penyelesaian tercepat.

WORKSHOP PERUMUSAN MATRIKS BUTIR KEGIATAN DAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL (JF) “ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”

Kegiatan workshop perumusan matriks butir kegiatan dan formasi Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemenparekraf/Baparekraf telah berlangsung di The Hotel Margo Kota Depok, Jawa Barat pada tanggal 30 Juli 2020. Kegiatan yang berlangsung satu hari ini dibuka Bapak Anggara Hayun Anujuprana selaku Kepala PPSDM dan dihadiri Bapak Cecep Rukendi selaku Kepala Biro Sumber Daya Manusia Organisasi (BSDMO) Kemenparekraf/Baparekraf.

FGD PERUMUSAN URAIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL (JF) “ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”

Jakarta, semangat untuk tetap berkoordinasi baik internal maupun eksternal K/L dalam rangka percepatan untuk mewujudkan Jabatan Fungsional (JF) Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif yang dilakukan Bidang Jabatan Fungsional Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemenparekraf tidak surut walau ditengah situasi situasi COVID19. Ini tercermin dari terlaksananya kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun atau Focus Group Discusion (FGD) dengan tema ”Perumusan Uraian Kegiatan Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif”.

Mengintip Aktivitas Penyelenggaraan Profiling Tahap Pertama Batch Ketiga

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin (03/08/2020), menjadi hari pelaksanaan profiling pegawai tahap pertama batch ke-3 yang diadakan Pusat Pengembangan SDM (PPSDM) Parekraf bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI). Kegiatan pada hari ini masih sama dengan 2 batch sebelumnya yang juga bertempat di Gedung LPTUI, Salemba, Jakarta Pusat.

Pada pelaksanaan batch ke-3 ini peserta yang hadir sejumlah 15 orang dari 18 orang peserta yang direncanakan. Setelah dikonfirmasi, dua peserta yang tidak hadir tersebut dikarenakan masalah kesehatan sementara satu orang lainnya tidak dapat mengikuti kegiatan karena menjaga anggota keluarga yang juga sedang sakit. Para peserta yang hadir harus menyelesaikan 3 agenda kegiatan yang sudah disiapkan oleh para asesor. Kegiatan diawali dengan pemberian tugas tertulis kepada para peserta, kemudian hasil pengerjaan tugas dibahas dalam diskusi kelompok, dan kegiatan hari ini diakhiri dengan wawancara. Tidak lupa, para peserta juga diwajibkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan alat pelindung tubuh sehingga kegiatan yang dimulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB ini memiliki resiko yang lebih kecil dalam penyebaran virus Covid-19.

Kegiatan profiling pegawai tahap pertama batch ke-3 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan profiling pegawai untuk jabatan fungsional dan pelaksana yang pada tahap pertama ini memiliki 18 batch secara keseluruhan. Hasil dari kegiatan profiling ini, dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan saran pengembangan untuk meningkatkan kompetensi yang dirasa kurang dari setiap pegawai.

Hari pertama Refleksi pelatihan Soft Skills 2020

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin, 3 Agustus 2020. Refleksi Pelatihan Soft Skills untuk Milenial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dilaksanakan oleh Pusbang SDM Parekraf berkolaborasi dengan GIZ. Kegiatan ini merupakan reflaksi dari pelatihan yang sebelumnya telah dilaksanakan secara daring pada bulan Mei yang lalu dengan maksud untuk persiapan mini project yang akan dipersiapkan oleh masing masing peserta untuk diterapkan pada unit kerja.

Pelatihan ini telah dibuka oleh Bapak Hayun, selaku Kepala Pusbang SDM Parekraf, dalam sambutan beliau menyampaikan harapan agar para peserta mampu meningkatkan kompetensi kunci para pegawai, yang sifatnya dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks pekerjaan, antara lain terkait dengan kemampuan Intrapersonal yaitu berpikir analisis dan kritis, manajemen waktu, dan kemauan untuk belajar, Kemampuan Interpersonal (komunikasi dan negosiasi, serta kerja sama dalam tim), Profesionalisme dan Integritas (kepemimpinan) dan yang terakhir dapat membuat Mini Project dan melaksanaan pekerjaannya

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh pak Dadang yang mewakili dari Deutsche Gesellschaft fÞr Internationale Zusamenarbeit (GIZ), menyampaikan “keberadaan soft skills sanngatlah penting dalam dunia kerja. Trend dari  Beberapa studi memperlihakan bahwa soft skills lebih diutamakan di pasar kerja ketika proses recruitment. Soft Skills menjadi hal mendasar untuk orang dapat naik karir dan meningkatkan priduktifitas”. Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari, dengan peserta yang hadir adalah peserta yang sebelumnya mengikuti Pelatihan Soft Skills secara online/daring.

Diskusi peserta dengan metode fishbowl

Kegiatan kali ini adalah “refleksi” dan untuk overview materi materi pelatihan yang telah diberikan pada sesi training online bulan Mei lalu. Overview dilakukan melalui penayangan video dan juga diskusi mengenai materi yang masih diingat oleh peserta. Selanjutnya peserta dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan satuan kerja dan menganalisi permasalahan pada satuan kerja dan memberikan usulan solusi dari permasalahan tersebut. Pada sesi terakhir pelatihan peserta melakukan diskusi melalui metode fishbowl. Topik diskusi yang dibicarakan merupakan hambatan hambatan penerapan soft skills dan juga tentang budaya soft skills yang ada di Indonesia dan juga negara negara lain.