Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Category: Berita

Peserta Coaching Mentoring asah keterampilan mendengarkan aktif

Kemenparekraf/Baparekraf Jakarta – Keterampilan dan teknik mendengarkan aktif  menjadi materi yang hangat dan mampu menambah wawasan para peserta di hari ke-2 paada kegiatan diklat coaching mentoring sesi online Pusat Pengembangan SDM pariwisata bekerjasama dengan Tim GIZ dan Tim Loop Indonesia. Keterbukaan Coach  dalam memberikan materi membuat seluruh peserta Coaching Mentoring semakin antusias dalam mengikuti kegiatan sesi 2 kelas online dari siang sampai sore.

Mendengarkan aktif memang terkesan sepele namun peserta berlajar bagaimana dengan mendengar aktif juga sekaligus berempati dan menjadi pendengar yang baik secara intimate. “Melalui pendekatan yang personal namun tetap bekerja secara professional”, ujar Ibu Ina Amalia pada sesi ini yang menjadi poin materi yang disampaikan.

Dalam pembahasan Bertanya makna seluruh semakin terlihat aktif terutama dalam simulasi praktik pada saat breakout room yang mana peserta dibagi pada kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukan role play dalam bertanya makna dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan terbuka supaya dapat menggali lebih banyak lagi tentang maksud seseoarang.baik dari segi ide, keyakinan maupun sudut pandang, Pelaksanaan sesi 2 kelas online pelatihan coaching mentoring diakhiri dengan  foto bersama.

Keseruan tidak berakhir di ruang meeting, namun di media WA pun masih berlanjut, sebagaimana bapak Taufiq menyampaikan bahwa “â€ĶHari ini materi sungguh dahsyat dan luar biasa. Berawal dari pelajaran mendengar yang kedengarannya sepele ternyata memiliki makna yang begitu dalam (sedalam lautan) dan begitu tinggi (setinggi maha meru). Bayangkan saja, disetiap kesempatan yang awalnya kita diminta untuk mendengarkan sekaligus berempati pada seseorang yang meminta kita awalnya untuk “mendengar” masalah, keluh kesah atau perhatian kepada kita, eh malahan terkadang kita (entah karena emosi, atau memiliki pengalaman yang sama) justru sebaliknya, malahan secara tidak sadar, justru kita yang minta didengarkan.

Dari sesi ini, kita bisa belajar kapan kita menjadi pendengar yang baik (good listener) dan kapan memberikan nasihat (adviser) apalagi kalo berubah jadi (speaker) ..bisa berabe, malahan tujuannya gak tercapai, yang ada malah capai deh ..?”, dan pembahasan materi hari ini pun masih berlanjut dengan pendapat-pendapat yang seru, berbobot dan saling bersautan.

Pendidikan dan pelatihan Coaching dan mentoring 2020

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Selasa 20 oktober 2020, Pusat pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan (KPP) mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Coaching dan mentoring. Diklat ini kerjasama antara Pusbang SDM Kemenparekraf/Baparekraf dengan Gesellschaft Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Bapak Dadang (perwakilan dari GIZ-ISED) dengan menyampaikan bahwa diharapkan nantinya para coach dan mentor yang dilatih mampu memberikan perubahan dan men”Coaching” dan “Mentoring” para peserta soft skill. Selanjutnya pak Hayun Anggara Anujuprana berkenan memberikan selayang pandang, bahwa para peserta dapat membawa perubahan dalam berorganisasi di Kemanterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dalam Pelatihan ini, Bapak Kurnia Siregar selaku Nara sumber GIZ menyampaikan ada 5 hal yang penting dipahami dalam pelatihan ini.1.Training : mengajarkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan khusus/spesifik. 2.Mentoring : memberikan panduan keterampilan dan nasehat berdasarkan pengalaman dan masa lalu. 3. Culsulting : memberikan saran tentang tata cara untuk menemukan solusi. 4. Conseling : mendengarkan dan menyembuhkan isu emosional/kejiwaan dan masa lalu yang menyakitkan (trauma,depresi dan stres).5. Coaching : membangun kesadaran diri untuk mengenali potensi internal sebagai bahan dasar mencapai tujuan dimasa mendatang.

Melalui Pelatihan diharapkan kepada peserta dapat memberikan mentoring bentuk “Pendampingan/Buddying” yang memberikan Panduan keterampilan dan Nasihat berdasarkan pengalaman masa lalu. Fungsi mentoring adalah untuk mentransfer ilmu atau ketrampilan serta wisdom pada suatu bidang pekerjaan atau area tertentu, dimana materi disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki seperti tentukan fokus tujuan dan materi mentoring, bertanya tentang pemahaman mentee saat ini, gali kebutuhan mentee untuk mendapatkan kebutuhan, rencanakan bagaimana melakukan rencana aksi agar mencapai tujuan yang dibutuhkan. Dihari pertama pelatihan ini, beberapa peserta telah memberikan kesan-kesan yang baik dan penuh semangat, seperti yang disampaikan oleh Bapak R. Adi M. Rivai, sebagai berikut “hari 1 pelatihan, Desain penyajian pelatihan ini menyenangkan, karena biasanya kalau pembelajaran online itu kurang menarik. kemudian yang terpenting yang didapat oleh saya dalam pembelajaran hari ini adalah menjadi paham dan mengerti mengenai teknik-teknik efektif menjadi mentor yang baik untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai atau diharapkan. Jadi penasaran untuk teknik coaching, ditunggu besok.

Penyamaan Persepsi Topik Mini Project sebagai tindak lanjut Pelatihan Soft Skills

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – 19/10/2020. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan GIZ ISED akan melaksanakan Mini Projek sebagai tindak lanjut dari pelatihan soft skills yang sudah dilaksanakan pada bulan awal Agustus 2020. Pada pelaksanaan mini project, setiap kelompok dapat memilih topik yang akan diangkat dari beberapa pilihan topik. Topik-topik yang ada merupakan issue yang melekat dengan para peserta yang merupakan pegawai-pegawai milenial di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf yang sudah diusulkan oleh peserta soft skills.

Pada rapat kali ini, pihak GIZ ISED meminta masukan dan peninjauan kembali dari tim assessor Pusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menentukan topik mini project. Pada dasarnya, topik-topik yang sudah ada dan merupakan masukan dari para peserta softskill masih dibagi dalam beberapa kelompok besar.  

Kegiatan mini project sendiri direncanakan akan dilaksanakan pada bulan November dan Desember dan setiap kelompok diperbolehkan mengambil topik yang sama. Pihak Pusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pihak ISED akan mengadakan rapat kembali pada minggu berikutnya setelah pelaksanaan pelatihan Coaching and Mentring selesai untuk mereviu finalisasi topik mini project dan juga merencanakan timeline pelaksanaan mini project.

Semangat Peserta Profiling Batch 9 di Tengah Pandemi Covid – 19

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin (19/10/2020), Pelaksanaan profiling pegawai tahap pertama sudah memasuki batch ke-9 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusbang SDM Parekraf) bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI).  

Semangat pelaksanaan batch ke-9 ini peserta yang hadir sama seperti batch 8 sebelumnya yaitu dengan kehadiran 100% dari kuota peserta profiling sejumlah 18 orang peserta. Seluruh peserta berasal dari Satuan Kerja di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Pelaksanaan Profiling mengalami peningkatan antusiasme dari batch sebelumnya namun demikian pelaksnaan profiling tetap dengan mematuhi protokol kesehatan yang tinggi dengan melakukan screening Covid–19 dan berkewajiban para peserta untuk menyerahkan Surat Keterangan Hasil Rapid/Swab Test Bebas Covid–19 yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 hari terakhir.

Para peserta yang hadir diwajibkan untuk menyelesaikan 3 agenda kegiatan yang sudah disiapkan oleh para assessor. Kegiatan diawali dengan pemberian tugas tertulis kepada para peserta, kemudian hasil pengerjaan tugas dibahas dalam diskusi kelompok, dan kegiatan hari ini diakhiri dengan wawancara. Penyelenggara juga selalu mengingatkan para peserta untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan alat pelindung tubuh sehingga kegiatan yang dimulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB ini memiliki resiko yang lebih kecil dalam penyebaran virus Covid–19.

Kegiatan profiling pegawai tahap pertama batch ke-9 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan profiling pegawai untuk jabatan fungsional dan pelaksana yang pada tahap pertama ini memiliki 18 batch secara keseluruhan. Hasil dari kegiatan profiling ini, dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan saran pengembangan untuk meningkatkan kompetensi dari setiap pegawai.

Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Diklat Pariwisata Dasar

Kemenparekraf/Baparekraf, Jum’at, 16 Oktober 2020 Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PPSDM Parekraf) telah mengadakan Rapat Koordinasi membahas Persiapan Diklat Pariwisata Dasar Tahun Anggaran 2020.

Pertemuan diawali dengan penyampaian Laporan Persiapan Diklat Pariwisata Dasar yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Bapak R. Adi Mukhtar Rivai. Menurut Bapak Adi, dalam rapat sebelumnya telah merencanakan untuk penyelenggaraan Diklat Pariwisata Dasar ini nantinya dengan menggunakan metode “Blended Learning”. Untuk hal ini, telah berhasil mempertemukan antara pihak penyusun modul dengan pihak pengembangan Elearning Kementerian Pariwsiata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwsiata dan Ekonomi Kreatif. Dalam rangka pembahasan persiapan Diklat Pariwisata Dasar lebih lanjut diadakan Rapat Koordinasi yang mempertemukan kembali antara Penyusun Materi dan Modul Diklat Pariwisata Dasar, Pengembangan Elearning, para Widyaiswara, Tim IT Pusbang dan Pak Duta (Pelaku Penyelenggara Diklat Pariwisata Dasar sebelumnya, dengan harapan sudah mendapatkan hasil kongkrit sehingga waktu, metoda, dan melakukan apa dalam tahap selanjutnya dapat lebih terharah.

Selanjutnya Rapat Koordinasi Persiapan Diklat Pariwisata Dasar Dibuka oleh Bapak Bapak Dr. Anggara Hayun Anujuprana, S.T., M.T. selaku Kepala PPSDM Parekraf, dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada dari Tim GIZ dan Tim STP Bandung yang telah membantu dalam mengembangkan platform e-learning bersama Bidang 1, meskipun masih perlu penyelesaian akhir terkait dengan kesiapan modul bahan ajar dan kurikulum sudah dapat selesai dengan metode blended yang jadwal pelaksanaannya akan bergeser pada awal November 2020.

Dalam kesempatan Rakor ini, Bapak Haryadi selaku penyusun modul diklat Laporan dari Tim Penyusun Modul Diklat Pardas menyampaikan bahwa telah selesai disusun 10 dari total 11 modul yang sesuai dengan kesepakatan pada rapat sebelumnya. 10 modul tersebut sudah di upload kedalam Google Drive dan telah disampaikan link nya kepada pengembangan elearning Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bahan masukan untuk e-learning kelas Diklat Pariwisata Dasar.

Kesempatan berikutnya diberikan kepada Pihak GIZ – ISED, dalam hal ini dwakili oleh Bapak Dadang menyampaikan bahwa progress saat ini adalah pada tahapan uji coba efektifitas platform melalui uji coba diklat Pardas. Selanjutnya dibantu oleh IT GIZ, Bapak Indera dan Bapak Wendy, dengan menampilkan web elearning dengan kelas Diklat Teknis Pariwisata Dasar dengan isi materi dan Modul Diklat yang telah disusun dan dikembangkan oleh Tim dari STP Bandung. Diakui dari sisi tampilan sistem e-learning masih belum rapi dan masih bersifat trial end error dengan harapan mendapatkan input dan materi tambahan yang nantinya akan dirapikan kembali setelah demo berlangsung.

Dalam sesi Diskusi, beberapa yang hadir telah memberikan banyak masukan untuk tampilan da nisi materi dalam elearning dengan berakhir dengan kesepakatan untuk kembali membagi tugas, antara lain, kepada pihak Tim Penyusun Modul agar menyiapkan bahan Pre dan Post Tes, Bahan Tugas, Urutan Modul, Diskripsi Modul. Untuk Tim pengembang Elearning antara lain : merubah tampilan layar utama, navigasi bahasa, penyempurnaan proses pendaftaran, absen (masuk sesi pembelajaran/diklat), perhitungan (kehadiran, kuis, tugas, dan uji komprehensif, penyediaan server sementara pengembangan untuk pelaksanaan diklat pariwisata dasar I, perbaikan nomenklatur admin, panduan untuk admin, pengajar dan peserta, notifiksi pelaksanaan kepada peserta yang sudah terdaftar di diklat pertama (1 hari sebelum dan ketika hari H), perbaikan urutan per Modul Diklat (peserrta tidak bisa membuka modul apabila belum menyelesaikan kuis atau upload tugas), dan juga smacam laporan evaluasi pembelajaran. Demikian Juga pihak PPSDM Parekraf, dalam hal ini Bidang 1, juga mendapat tugas untuk membuat konsep form evaluasi pengajar, pembelajaran dan sarang prasarana.

Rapat diakhiri dengan penutupan yang disampaikan oleh Bapak Dadang (perwakilan dari GIZ – ISED), dengan menyapaikan harapan bahwa pengembangan Elearning untuk ini nantinya dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Pariwiata dan Ekonomi Kratif/Badan Pariwiata dan Ekonomi Kratif. Semoga awal pertama walaupun dalam masa trial and error, penyelenggaraan DIklat Pariwisata Dasar nantinya juga dapat berjalan dan berhasil dengan baik. SB, JAB