Kemenparekraf/Baparekraf, Bogor
(26/10/2022) â Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan
Workshop Penyusunan Gender Analisys Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement
(GBS) untuk mendukung kesetaraan gender di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf
serta merupakan wujud penerapan Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender Dalam Pembangunan Nasional. Workshop ini diikuti oleh perwakilan dari
Satuan Kerja dan Unit Kerja di Lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Kegiatan yang
telah dimulai sejak Senin, 24 hingga 26 Oktober 2022 ini dibuka oleh Ibu
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ibu Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE. Ibu
Sesmen/Setama dalam sambutannya menyampaikan workshop ini adalah sebagai alat
yang menciptakan suatu strategi agar dapat mewujudkan pembangunan yang adil,
oleh seluruh penduduk, baik perempuan maupun laki-laki. Pengarusutamaan Gender
(PUG) ditujukan agar terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif
gender dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada kesempatan berikutnya Bapak
Faisal MM.Par, CHE selaku Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif menyampaikan selayang pandang bahwa workshop ini sangat strategis dan
penting, Inpres No. 9 Tahun 2000 hadir
dalam rangka mengatur agar tidak terjadi ketimpangan terhadap gender, yang
deisebabkan karena adanya gap, kesenjangan, dan diskriminasi.
Pelaksanaan workshop GAP dan GBS
ini menghadirkan peserta dari beberapa satker dan uker teknis dibidang
penganggaran, kegiatan workshop ini termasuk hal yang baru pertama kali
dilaksanakan di lingkungan Kemenparekraf beberapa tahun terakhir dikemnparekraf,
sejak isu gender terkait penganggaran bergulir.
Hari pertama Pusat Pengembangan
SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadirkan narasumber yang ahli mengenai topik
pengarusutamaan gender. Terdapat tiga materi yang disampaikan pada pertama
diantaranya membahas Konsep, Teori, dan Isu Gender secara Global dan Nasional
dalam Program Pembangunan yang disampaikan oleh Deputi Bidang Kesetaraan
Gender, Kemen PPPA. Ibu Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin. Perkembangan tenaga
kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam pengarasutamaan gender
(hingga TW III 2022) disampaikan oleh Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik. Ibu Mariet Tetty N, MA. Pentingnya
Anggaran Responsif Gender dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disampaikan oleh Direktur Angaran Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman, Kementerian Keuangan Ibu Chalimah Pujihastuti, S.E., Ak., MAFIS.
Penyampaian materi sesi pertama ini dimoderatori oleh Bapak Fransiskus Handoko
S.ST.Par., M.Sc selaku Widyaiswara Ahli Madya dan Koordinator Bidang Pendidikan
dan Pelatihan.
Sesi materi kedua, membahas
Integrasi Gender dan Mekanisme Tangging Anggaran Responsif Gender disampaikan
oleh Dra. Helsyanita selaku Perencana Ahli Madya dari Asdep Ekonomi Deputi Bidang Kesetaraan Gender. Perencanaan
dan Penganggaran Responsif Gender dan Menemukenali Isu Gender pada Program/
Kegiatan/RO di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disampaikan oleh Bapak
Yulius Hendra Hasanuddin selaku Tim Fasilitator dari Kemen PPA. Sesi ini
dimoderatori oleh Bapak Suwanto, SE., MSi selaku Widyaiswara Ahli Madya di
Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sesi Materi Ketiga
disampaikan oleh Perwakilan dari Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pariwisata yang menyampaikan Pedoman Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Hari kedua peserta mendapatkan
materi Tata Cara Penyusunan Data Terpilah dan melakukan workshop Penyusunan GAP
dan GBS yang disampaikan dan didampingi oleh Bapak Yulius Hendra Hasanuddin
selaku Tim Fasilitator dari Kemen PPA. Antusiasme peserta terlihat selama
pelaksanaan workshop ini, dimana interaksi dan diskusi antara peserta dan
fasilitator serta narasumber cukup intens terjadi. Puncaknya, peserta
mempresentasikan dokumen GAP dan GBS yang telah disusun, dari masing-masing
Satker dan di revisi sesuai masukan oleh fasilitator workshop.
Kegiatan ditutup pada tanggal 26 Oktober 2022
oleh Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan Bapak Fransiskus Handoko,
S.ST.Par., M.Sc. Beliau menyampaikan Dengan terselenggaranya workshop ini,
harapannya akan mendapat masukan dan pandangan dari berbagai narasumber. GAP
dan GBS yang nantinya terbentuk akan dapat membantu dalam menjalankan regulasi
yang ramah untuk semuanya, dan juga semoga ilmu yang didapat pada kegiatan ini
dapat diterapkan untuk menyusun GAP dan GBS pada satuan kerja atau unit kerja
masing masing. â re â