Cibubur,
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf)
melaksanakan kegiatan Rapat Rekonsiliasi Data Pelaksanaan Inpassing internal
Kemenparekraf/Baparekraf dan Persiapan Inpassing
Nasional Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.
bertempat di Hotel Ciputra Cibubur
Jl. Alternatif Cibubur Km. 4, Jatikarya, Kota Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 8 â 9 Desember 2021 sebagai
kelanjutan dari proses pelaksanaan inpassing
Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan Rapat ini dihadiri 40 orang
peserta, baik yang hadir secara online
maupun offline.
Kegiatan yang berlangsung dalam situasi pandemi
covid19 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Komitmen penyelenggara
terhadap keselamatan dan kesehatan peserta rapat diwujudkan dengan rapid
test Antigen bagi setiap personil yang akan memasuki ruang rapat. Sejalan
dengan upaya penyelenggara dalam memperhatikan kesehatan dan keselamatan para peserta
rapat, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Bapak Faisal, MM. Par, CHE., dalam
sambutan pembukaan kegiatan berpesan,âSaya berharap kita semua menjaga
kesehatan masing-masing dengan melakukan protokol kesehatanâ, katanya dihadapan
peserta rapat. Lebih lanjut Kepala PPSDM Kemenparekraf menyatakan terima kasih
atas kerja keras dan kolaborasi dalam memberikan progres yang nyata untuk
menghadirkan Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
seraya
memotivasi dan mengapresiasi tim Bidang Jabatan Fungsional
dan semua pihak yang sudah berkontribusi.
âTujuan rapat ini juga senantiasa agar ada
sinkronisasi atau penyelarasan, dan kita akan belajar dengan Kementerian Keuangan
sebagai bancmarkingâ pungkasnya
sambil menyapa kehadiran Narasumber Bapak Budi Prastowo selaku Kepala Seksi
SPKPP I, Direktorat Sistem Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
Kementerian Keuangan yang hadir secara offline,
serta Bapak Eko Wulandaru dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian
Dalam Negeri yang hadir secara online.
Rapat
Rekonsiliasi Data Pelaksanaan Inpassing
internal Kemenparekraf/Baparekraf dan Persiapan Inpassing Nasional Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan dan
Ekonomi Kreatif yang juga dihadiri oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi
(SDMO) Kemenparekraf/Baparekraf Bapak Cecep Rukendi, Direktur Poltekpar Lombok
Bapak Herry Rahmat Widjaja, Personil Tim Seleksi Administrasi, Tim Seleksi
Portofolio, Kordinator dan Sub Kordinator dilingkungan PPSDM Kemenparekraf,
serta para perwakilan Sekretariat Kedeputian Kemenparekraf/Baparekraf.
âTantangan
yang dihadapi Jabatan Fungsional Adyatama saat ini, yaitu ada 19 pedoman yang
harus dibuat oleh Instansi Pembina JF Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi
Kreatif, masih banyak yang harus dituntaskan dan dilahirkan, fleksibitas
bekerja pada saat ini, membuat kita bisa lebih cepat melakukan akselerasi
terhadap kebutuhan penyusunan pedoman-pedomanâ, pungkasnya kepada para
Narasumber dan undangan rapat yang hadir, seraya berharap agar tetap semangat supaya
tantangan ini dapat dikerjakan secara fleksibel
dan dapat dikerjakan di mana saja dan mudah untuk diakselerasi.
Pada
sesi diskusi Budi Prastowo menjelaskan tentang Jabatan Fungsional (JF) Pranata
Keuangan APBN yang baru lahir pada tahun 2018, âJF bersifat terbuka dan hanya
untuk pengelola APBNâ katanya mengawali penjelasannya. Diskusi Sesi pertama ini
di moderatori oleh Ratih Dewanti dan dapat menginformasikan karakteristik JF
Bidang Perbendaharaan, Keutamaan Inpassing
JF Perbendaharaan dan layanan instansi pembina JF.Pranata Keuangan APBN dalam
menggunakan Sistem Informasi JF yang telah tersedia. âE-jafung juga dapat
digunakan untuk Penilaian Angka Kredit dan Uji Kompetensi. Hal ini bisa
dilakukan secara bertahap. Kemudahannya ter-record
di database, mulai dari dia mendaftar
hingga pencetakan PAK untuk kenaikan pangkat di BKNâ, kata Budi Prastowo menginformasikan
tentang fasilitas e-jafung yang telah digunakan. âSistem informasi umumnya
mirip-mirip, apakah kami bisa sharing pakai
dengan e-jafung? Kata Ibu Eka Pan Lestari Silaban selaku Kordinator Kelompok
Substansi Jabatan Fungsional/Analis Kebijakan Ahli Madya PPSDM Kemenparekraf
bertanya. âSampai saat ini SI e-jafung tidak digunakan pakai
bersama. Selama ini beberapa instansi melakukan adopsi sistem e-jafung. Hal ini
penting untuk upaya resourch dan
sinkronisasi sistemâ, kata Budi Prastowo menjawab pertanyaan Eka Pan Lestari.
Pada
Sesi siang menjelang sore Eko Wulandaru menginformasikan, âJabatan Fungsional
harus disosialisasikan karena JF tidak selamanya bisa hidup. Dari jumlah JF
yang ada sekarang, ada kurang lebih 1/3 (sepertiga) tidak digunakan karena
pengelolaan dan pembinaannya tidak dilakukan dengan maksimalâ Kata pak Eko
selaku Narasumber dari Kemendagri menjelaskan harapanya mengenai sosialisasi JF
Adyatama melalui media zoom meeting.
Dalam rapat Rapat Rekonsiliasi Data
Pelaksanaan Inpassing internal
Kemenparekraf/Baparekraf dan Persiapan Inpassing Nasional Jabatan Fungsional
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif juga dilakukan kordinasi teknis
kepada Tim Penilai Portofolio yang di sampaikan Ibu Eka Pan Lestari Silaban
selaku Kordinator Kelompok Substansi Jabatan Fungsional/Analis Kebijakan Ahli
Madya dan di moderatori oleh Ibu Asri Christiyani Selaku Sub Kordinator Pembinaan
Jabatan Fungsional/Analis Kebijakan Ahli Muda. Pada sesi sore hingga malam
hari, aktifitas diawali dengan simulasi penilaian angka kredit dan penetapan tingkat
jabatan keahlian bagi calon JF Adyatama yang mengacu pada lampiran VI
PERMENPANRB 11 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Adyatama Kepariwisataan
dan Ekonomi Kreatif.
âTerima
kasih kepada seluruh narasumber atas insight
yang diberikan dalam kegiatan Rekonsiliasi Data Pelaksanaan Inpassing Internal
Kemenparekraf/Baparekraf dan Persiapan Inpassing Nasional Jabatan Fungsional
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif dan terima kasih juga kepada
perwakilan Biro SDMO dan Sekretariat Deputi yang telah mengikuti kegiatan
hingga selesai, baik yang mengikuti secara daring maupun luring. Tim Inpassing akan menerima masukan antara
lain waktu inpassing perlu
disesuaikan dengan jumlah pelamar yang ada, perlu adanya sistem informasi yang
memadai agar proses seleksi bisa lebih efektif, efisien dan mengurangi human error, Standar dalam penilaian
portofolio perlu bisa disusun agar penilaiannya bisa lebih terukurâ, ucap Ibu Eka
Pan Lestari Silaban saat menutup kegiatan.
(ptt)#salamsehatpenuhsemangat#salam Indonesia maju.