Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Mengintip Aktivitas Penyelenggaraan Profiling Tahap Pertama Batch Ketiga

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin (03/08/2020), menjadi hari pelaksanaan profiling pegawai tahap pertama batch ke-3 yang diadakan Pusat Pengembangan SDM (PPSDM) Parekraf bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI). Kegiatan pada hari ini masih sama dengan 2 batch sebelumnya yang juga bertempat di Gedung LPTUI, Salemba, Jakarta Pusat.

Pada pelaksanaan batch ke-3 ini peserta yang hadir sejumlah 15 orang dari 18 orang peserta yang direncanakan. Setelah dikonfirmasi, dua peserta yang tidak hadir tersebut dikarenakan masalah kesehatan sementara satu orang lainnya tidak dapat mengikuti kegiatan karena menjaga anggota keluarga yang juga sedang sakit. Para peserta yang hadir harus menyelesaikan 3 agenda kegiatan yang sudah disiapkan oleh para asesor. Kegiatan diawali dengan pemberian tugas tertulis kepada para peserta, kemudian hasil pengerjaan tugas dibahas dalam diskusi kelompok, dan kegiatan hari ini diakhiri dengan wawancara. Tidak lupa, para peserta juga diwajibkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan alat pelindung tubuh sehingga kegiatan yang dimulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB ini memiliki resiko yang lebih kecil dalam penyebaran virus Covid-19.

Kegiatan profiling pegawai tahap pertama batch ke-3 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan profiling pegawai untuk jabatan fungsional dan pelaksana yang pada tahap pertama ini memiliki 18 batch secara keseluruhan. Hasil dari kegiatan profiling ini, dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan saran pengembangan untuk meningkatkan kompetensi yang dirasa kurang dari setiap pegawai.

Hari pertama Refleksi pelatihan Soft Skills 2020

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin, 3 Agustus 2020. Refleksi Pelatihan Soft Skills untuk Milenial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dilaksanakan oleh Pusbang SDM Parekraf berkolaborasi dengan GIZ. Kegiatan ini merupakan reflaksi dari pelatihan yang sebelumnya telah dilaksanakan secara daring pada bulan Mei yang lalu dengan maksud untuk persiapan mini project yang akan dipersiapkan oleh masing masing peserta untuk diterapkan pada unit kerja.

Pelatihan ini telah dibuka oleh Bapak Hayun, selaku Kepala Pusbang SDM Parekraf, dalam sambutan beliau menyampaikan harapan agar para peserta mampu meningkatkan kompetensi kunci para pegawai, yang sifatnya dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks pekerjaan, antara lain terkait dengan kemampuan Intrapersonal yaitu berpikir analisis dan kritis, manajemen waktu, dan kemauan untuk belajar, Kemampuan Interpersonal (komunikasi dan negosiasi, serta kerja sama dalam tim), Profesionalisme dan Integritas (kepemimpinan) dan yang terakhir dapat membuat Mini Project dan melaksanaan pekerjaannya

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh pak Dadang yang mewakili dari Deutsche Gesellschaft fÞr Internationale Zusamenarbeit (GIZ), menyampaikan “keberadaan soft skills sanngatlah penting dalam dunia kerja. Trend dari  Beberapa studi memperlihakan bahwa soft skills lebih diutamakan di pasar kerja ketika proses recruitment. Soft Skills menjadi hal mendasar untuk orang dapat naik karir dan meningkatkan priduktifitas”. Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari, dengan peserta yang hadir adalah peserta yang sebelumnya mengikuti Pelatihan Soft Skills secara online/daring.

Diskusi peserta dengan metode fishbowl

Kegiatan kali ini adalah “refleksi” dan untuk overview materi materi pelatihan yang telah diberikan pada sesi training online bulan Mei lalu. Overview dilakukan melalui penayangan video dan juga diskusi mengenai materi yang masih diingat oleh peserta. Selanjutnya peserta dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan satuan kerja dan menganalisi permasalahan pada satuan kerja dan memberikan usulan solusi dari permasalahan tersebut. Pada sesi terakhir pelatihan peserta melakukan diskusi melalui metode fishbowl. Topik diskusi yang dibicarakan merupakan hambatan hambatan penerapan soft skills dan juga tentang budaya soft skills yang ada di Indonesia dan juga negara negara lain.