Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Visitasi Akreditasi Program Pelatihan Teknis Bidang Parekraf di BPSDM Provinsi Jawa Barat

Bandung, 7 Juni 2024 – PPSDM Parekraf melalui Tim Layanan Lembaga Akreditasi dan Pelatihan Teknis Parekraf melaksanakan Visitasi Akreditasi Program Pelatihan Teknis Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di BPSDM Provinsi Jawa Barat.

Visitasi ini dimulai dengan Penyampaian Sambutan oleh Tim Asesor Akreditasi yaitu Ibu Meitriana Erny W. yang juga selaku Ketua Tim Layanan Lembaga Akreditasi dan Pelatihan Teknis Parekraf. Beliau menyampaikan tujuan akreditasi ini salah satunya adalah untuk menilai kelayakan terhadap pelaksanaan program pelatihan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, yang mana BPSDM Provinsi Jawa Barat telah berhasil menyelenggarakan pelatihan ini pada tahun 2022 dan 2023.

Plh. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat yaitu Bpk. Yudi Kuncoro,A.P, M.M turut menyampaikan harapannya dalam penilaian akreditasi ini bahwa BPSDM Provinsi Jawa Barat dapat mendapatkan nilai yg baik agar bisa terus terbangun kerja sama antara BPSDM Provinsi Jawa Barat dengan Kemenparekraf/Baparekraf dalam rangka pengembangan kompetensi SDM Aparatur melalui pelatihan.

Selain visitasi sarana dan prasarana di lingkungan BPSDM Provinsi Jawa Barat, tim asesor yang didampingi oleh tim sekretariat akreditasi, turut kembali melakukan validasi akhir terhadap 6 unsur penilaian akreditasi dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada Tim Akreditasi BPSDM Provinsi Jawa Barat untuk dapat dipenuhi dan diupload kembali paling lambat pada tanggal 12 Juni 2024 sebelum dilakukannya Rapat Penilaian Akhir Akreditasi.

Kegiatan visitasi akreditasi ini ditutup dengan penandatanganan Berita Acara Visitasi Akreditasi oleh Tim Asesor dan Plh. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat serta disaksikan oleh seluruh jajaran Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan BPSDM Provinsi Jawa Barat

RHS

Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Parekraf Dasar Berbasis Kompetensi Batch III bagi ASN di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf

Bogor, 31/5/2024 – Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PPSDM Parekraf) melalui Tim Layanan Lembaga Akreditasi dan Pelatihan Teknis Parekraf sukses menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dasar Berbasis Kompetensi bagi ASN di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf secara klasikal sejumlah 76 Jam Pelajaran (JP) pada tanggal 27 – 31 Mei 2024 di Bogor, Jawa Barat.

Pelatihan dibuka oleh Bapak Andar Danova L. Goeltom selaku Kepala PPSDM Parekraf. Beliau menyampaikan bahwa pengembangan kompetensi bagi ASN melalui pelatihan ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penguasaan keterampilan ASN di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga pegawai dapat memenuhi kualifikasi sebagai ASN Parekraf dan memberikan kontribusi yang optimal serta profesional dalam bekerja.

Pelatihan Teknis Parekraf Dasar Berbasis Kompetensi pada tahun ini dilaksanakan dengan konsep integratif dan aplikatif dengan menyajikan mata pelatihan sesuai dengan 6 fungsi kepariwisataan dan ekonomi kreatif yaitu (1) destinasi pariwisata, (2) pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif, (3) industri pariwisata dan ekonomi kreatif, (4) SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (5) Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan (5) Ekonomi Kreatif. Selain itu pelatihan teknis ini disempurnakan dengan adanya pelaksanaan studi lapangan di Desa Wisata dengan kategori maju di Bogor yaitu Desa Wisata Tugu Utara yang memiliki peran aktif terhadap perkembangan ekonomi warga desa melalui sektor parekraf. Studi lapangan dilaksanakan sebagai bentuk implementasi dari materi pelatihan melalui praktik lapangan dengan melibatkan perangkat desa dan pokdarwis sebagai pendamping selama observasi lapangan.

Pada akhir pelatihan, dilaksanakan uji komprehensif untuk menilai dan mengukur secara menyeluruh mengenai kemampuan peserta dan penguasaan terhadap materi pelatihan yang dikompilasikan dengan penilaian laporan hasil dari observasi selama studi lapangan yang dipresentasikan secara berkelompok.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Pelatihan Teknis Parekraf Dasar Berbasis Kompetensi pada triwulan ke-2 ini, maka PPSDM Parekraf akan kembali mengagendakan pelatihan yang sama dengan sasaran peserta berbeda yaitu pegawai ASN di Daerah pada triwulan ke-3 tahun anggaran 2024.

-RHS-

Penyelenggaraan The 2nd Regional Conference on Women’s Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific

Bali, 2 – 4 Mei 2024 – Kegiatan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific telah berhasil terselenggara pada 2-4 Mei di Bali. Sebanyak 450 delegasi dari 42 negara hadir selama konferensi berlangsung. Konferensi ini menyoroti peran penting Perempuan dalam pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.

Wamenparekraf Ibu Angela Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa event ini bisa menjadi kesempatan untuk para perempuan berkontribusi lebih di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini juga akan menjadi inspirasi bagi masyarakat lokal untuk terus berkarya menciptakan inovasi baru, serta membuka lebih banyak peluang ke depannya. Pagelaran ini tak hanya berfokus pada kesetaraan hak perempuan di sektor parekraf, tapi juga bersama membangun pariwisata berkelanjutan dunia.

Dengan dominasi perempuan di sektor parekraf, keamanan dan perlindungan perempuan menjadi pembahasan penting dalam The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific. Dengan dibahasnya topik ini dalam konferensi, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif untuk sama-sama meningkatkan upaya perlindungan dan keamanan perempuan, khususnya dalam sektor parekraf kedepannya.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pun menyampaikan, bahwa perempuan mempengaruhi perubahan positif pada skala lokal dan global. Semoga event ini mampu membawa perubahaan dan dampak positif bagi peningkatan wisatawan mancanegara, pariwisata berkelanjutan, serta kemajuan ekonomi kreatif lokal hingga global.

Konferensi ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu:

  1. LEADERSHIP AND POLICY

Perlu adanya mentorship dan pelatihan untuk meningkatkan awareness terhadap Perempuan

  • SUSTAINABILITY

Perlu adanya pelatihan terkait negoisasi dalam norma sosiokultural

  • ENTREPRENEURSHIP

Perlunya networking dan pendampingan untuk pengembangan kemampuan wirausaha

  • EMPLOYMENT

Kebutuhan yang mendesak akan pelatihan keberagaman di sektor pariwisata untuk melawan stereotip dan bias terhadap Perempuan

  • EDUCATION AND TRAINING

Mengintegrasikan perspektif sensitif gender kedalam pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mengurangi bias gender

  • FINANCE AND INVESTMENT

Perlunya pengembangan kompetensi Perempuan dalam pembuatan bisnis strategi

  • SAFETY AND ACCESSIBILITY

Menciptakan pelayanan pariwisata yang aman, inklusif, dan menghargai perempuan

  • COMMUNITY AND CIVIL SOCIETY

Pemberdayaan Perempuan sebagai pembuat Keputusan dibidang pariwisata

FGD Penyusunan Kerangka Pikir Peta Jalan Pengembangan SDM Pariwisata 2025 – 2029

Jakarta (02/04/2024) – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PPSDM Parekraf) menghadiri kegiatan Focus Group Discussion Penyusunan Kerangka Pikir Peta Jalan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata. Kegiatan dibuka oleh Ibu Martini Mohamad Paham selaku Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan. Ibu Martini menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan patokan dalam membuat arah peta pengembangan sumber daya manusia. Meskipun data yang telah dimiliki masih kurang, namun semoga data yang ada dapat dikembangkan. Hadirnya perwakilan dari himpunan pelaku pariwisata dan juga para pakar semoga juga dapat memberikan masukan. Begitu pula masukan dari pemerintah daerah, karena tugas pengembangan bukan tugas kementerian saja, namun juga merupakan tugas pemerintah daerah. Komitmen untuk mengembangan SDM perlu dijalani bersama.

Dikusi Panel Pertama dihadiri oleh Bapak Dr. Komara Djaja Pakar Pariwisata Universitas Indonesia, Ibu Prof. Diena M. Lemy perwakilan dari Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia, dan Bapak Alexander Nayoan perwakilan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Dr Komara Djaja menyampaikan, Dunia Pariwisata di Indonesia sangat dinamis. Pengembangan kualitas SDM pariwisata dapat difokuskan di perguruan tinggi, vokasi, maupun SMA. Pada sesinya Prof Dina menyampaikan. Karir Pariwisata kebanyakan membuka banyak peluang pekerjaan dan membuka akses baik nasional maupun intenasional. Namun kaitan Pendidikan berkaitan hospitality, content creator dsb namun tidak ada yang bicara tentang kebijakan, planner. Salah satu topik di World Economy Forum bahwa SDM di masa depan harus mempunyai higher order thinking skill. Bapak Alexander pada sesinya menyampaikan bahwa saat ini masih hanya berfokus pendidikan kepariwisataan yaitu akomodasi – restoran, agen perjalanan dan pengangkutan. Bapak Rinto dan Bapak Noviendi menyampaikan, apapun jalan pengembangan SDM Pariwisata kedepan, tidak boleh melupakan dasar kepariwisataan adalah hospitalitas. Diskusi Panel Kedua dihadiri oleh Prof. Janianton Damanik Pakar Pariwisata dari UGM, Prof. Dr. Ir. I Gde Pitana, M.Sc Pakar Pariwisata dari UNUD, dan Yuswo Hady perwakilan dari Inventure. Prof Damanuk mengusulkan rancangan roadmap pengembangan SDM Pariwisata, dimulai di tahun pertama dengan adanya integrasi pemutahiran data SDM, tahun kedua memulai meredifinisi kompetensi based IT, di tahun ketiga memulai membuat kurikulum berbasis IT, di tahun keempat dilanjutnkan dengan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga ditahun kelima dapat memasuki pasar kerja. Prof Pitana menyampaikan perlu adanya manajemen talenta SDM pariwisata hal tersebut dapat menjadi acuan dalam peningkatan kualitas dan kapasitas SDM. Prof pitana juga perlu adanya fokus pengembangan SDM di daerah super prioritas dan daerah prioritas serta perlu revitalisasi SAPTA PESONA. Bapak Yuswo Hady juga menyampaikan hal yang sama seperti Prof Pitana, bahwa perlu adanya tourism digital talent. Diakhir kegiatan, disampaikan bahwa masukan dari perwakilan himpunan, para pelaku, dan juga pakar ini akan dijadikan acuan dalam Penyusunan Kerangka Pikir Peta Jalan Pengembangan SDM Pariwisata 2025 – 2029. – re –