Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Rapat Koordinasi Persiapan Diklat Pariwisata Dasar dengan Metode Blended Learning

Jakarta, 22 Oktober 2020 – Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Dasar yang Perdana sekaligus meluncurkan Platform E-Learning terbaru. “Hal ini merupakan sejarah baru bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena pelatihan yang biasanya diadakan secara tatap muka, saat ini akan dicoba dengan metode blended learning” ujar Bapak Anggara Hayun Anujuprana dalam Pembukaannya.

Pengawalan ketat terhadap setiap progres perancangan e-learning oleh Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan adalah bentuk konsistensi dalam pengeimplementasian platform e-learning sebagai media pembelajaran dan pelatihan online bagi ASN Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Rapat Koordinasi kali ini tetap menghadirkan dan mempertemukan Tim Penyusunan Modul Diklat Pariwisata Dasar, Bapak Hariadi A. Darmawan dan Tim) dengan Bapak Dudi dan Tim sebagai pengembangan Elearing yang ditunjuk pihak GIZ, serta TIM IT dari Pusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam rangka memaksimalkan penyusunan dan pengembangan rencana pelaksanaan Diklat Pariwisata dasar sekaligus memperkenalkan elearning Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, walaupun masih dalam tahap pembangunan.

Masih diperlukan rapat lanjutan untuk lebih menyempurnakan beberapa yang masalah yang ada dalam pembahasan hari ini.

Pembangunan Platform E-Learning diharapkan dapat membuat kesempurnaan penerapan metode e-learning bukan hanya pada Diklat Pariwisata Dasar mendatang saja melainkan untuk diklat-diklat lainnya. Pengembangan fitur, updating modul, kemudahan dalam interface, dan tentunya metode penilaian terhadap pelaksanaan diklat nantinya menjadi point penting yang akan terus diupgrade dan dievaluasi oleh seluruh stakeholder Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan.

Peserta Coaching Mentoring asah keterampilan mendengarkan aktif

Kemenparekraf/Baparekraf Jakarta – Keterampilan dan teknik mendengarkan aktif  menjadi materi yang hangat dan mampu menambah wawasan para peserta di hari ke-2 paada kegiatan diklat coaching mentoring sesi online Pusat Pengembangan SDM pariwisata bekerjasama dengan Tim GIZ dan Tim Loop Indonesia. Keterbukaan Coach  dalam memberikan materi membuat seluruh peserta Coaching Mentoring semakin antusias dalam mengikuti kegiatan sesi 2 kelas online dari siang sampai sore.

Mendengarkan aktif memang terkesan sepele namun peserta berlajar bagaimana dengan mendengar aktif juga sekaligus berempati dan menjadi pendengar yang baik secara intimate. “Melalui pendekatan yang personal namun tetap bekerja secara professional”, ujar Ibu Ina Amalia pada sesi ini yang menjadi poin materi yang disampaikan.

Dalam pembahasan Bertanya makna seluruh semakin terlihat aktif terutama dalam simulasi praktik pada saat breakout room yang mana peserta dibagi pada kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukan role play dalam bertanya makna dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan terbuka supaya dapat menggali lebih banyak lagi tentang maksud seseoarang.baik dari segi ide, keyakinan maupun sudut pandang, Pelaksanaan sesi 2 kelas online pelatihan coaching mentoring diakhiri dengan  foto bersama.

Keseruan tidak berakhir di ruang meeting, namun di media WA pun masih berlanjut, sebagaimana bapak Taufiq menyampaikan bahwa “â€ĶHari ini materi sungguh dahsyat dan luar biasa. Berawal dari pelajaran mendengar yang kedengarannya sepele ternyata memiliki makna yang begitu dalam (sedalam lautan) dan begitu tinggi (setinggi maha meru). Bayangkan saja, disetiap kesempatan yang awalnya kita diminta untuk mendengarkan sekaligus berempati pada seseorang yang meminta kita awalnya untuk “mendengar” masalah, keluh kesah atau perhatian kepada kita, eh malahan terkadang kita (entah karena emosi, atau memiliki pengalaman yang sama) justru sebaliknya, malahan secara tidak sadar, justru kita yang minta didengarkan.

Dari sesi ini, kita bisa belajar kapan kita menjadi pendengar yang baik (good listener) dan kapan memberikan nasihat (adviser) apalagi kalo berubah jadi (speaker) ..bisa berabe, malahan tujuannya gak tercapai, yang ada malah capai deh ..?”, dan pembahasan materi hari ini pun masih berlanjut dengan pendapat-pendapat yang seru, berbobot dan saling bersautan.

Pendidikan dan pelatihan Coaching dan mentoring 2020

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Selasa 20 oktober 2020, Pusat pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan (KPP) mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Coaching dan mentoring. Diklat ini kerjasama antara Pusbang SDM Kemenparekraf/Baparekraf dengan Gesellschaft Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Bapak Dadang (perwakilan dari GIZ-ISED) dengan menyampaikan bahwa diharapkan nantinya para coach dan mentor yang dilatih mampu memberikan perubahan dan men”Coaching” dan “Mentoring” para peserta soft skill. Selanjutnya pak Hayun Anggara Anujuprana berkenan memberikan selayang pandang, bahwa para peserta dapat membawa perubahan dalam berorganisasi di Kemanterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dalam Pelatihan ini, Bapak Kurnia Siregar selaku Nara sumber GIZ menyampaikan ada 5 hal yang penting dipahami dalam pelatihan ini.1.Training : mengajarkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan khusus/spesifik. 2.Mentoring : memberikan panduan keterampilan dan nasehat berdasarkan pengalaman dan masa lalu. 3. Culsulting : memberikan saran tentang tata cara untuk menemukan solusi. 4. Conseling : mendengarkan dan menyembuhkan isu emosional/kejiwaan dan masa lalu yang menyakitkan (trauma,depresi dan stres).5. Coaching : membangun kesadaran diri untuk mengenali potensi internal sebagai bahan dasar mencapai tujuan dimasa mendatang.

Melalui Pelatihan diharapkan kepada peserta dapat memberikan mentoring bentuk “Pendampingan/Buddying” yang memberikan Panduan keterampilan dan Nasihat berdasarkan pengalaman masa lalu. Fungsi mentoring adalah untuk mentransfer ilmu atau ketrampilan serta wisdom pada suatu bidang pekerjaan atau area tertentu, dimana materi disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki seperti tentukan fokus tujuan dan materi mentoring, bertanya tentang pemahaman mentee saat ini, gali kebutuhan mentee untuk mendapatkan kebutuhan, rencanakan bagaimana melakukan rencana aksi agar mencapai tujuan yang dibutuhkan. Dihari pertama pelatihan ini, beberapa peserta telah memberikan kesan-kesan yang baik dan penuh semangat, seperti yang disampaikan oleh Bapak R. Adi M. Rivai, sebagai berikut “hari 1 pelatihan, Desain penyajian pelatihan ini menyenangkan, karena biasanya kalau pembelajaran online itu kurang menarik. kemudian yang terpenting yang didapat oleh saya dalam pembelajaran hari ini adalah menjadi paham dan mengerti mengenai teknik-teknik efektif menjadi mentor yang baik untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai atau diharapkan. Jadi penasaran untuk teknik coaching, ditunggu besok.

Penyamaan Persepsi Topik Mini Project sebagai tindak lanjut Pelatihan Soft Skills

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – 19/10/2020. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan GIZ ISED akan melaksanakan Mini Projek sebagai tindak lanjut dari pelatihan soft skills yang sudah dilaksanakan pada bulan awal Agustus 2020. Pada pelaksanaan mini project, setiap kelompok dapat memilih topik yang akan diangkat dari beberapa pilihan topik. Topik-topik yang ada merupakan issue yang melekat dengan para peserta yang merupakan pegawai-pegawai milenial di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf yang sudah diusulkan oleh peserta soft skills.

Pada rapat kali ini, pihak GIZ ISED meminta masukan dan peninjauan kembali dari tim assessor Pusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menentukan topik mini project. Pada dasarnya, topik-topik yang sudah ada dan merupakan masukan dari para peserta softskill masih dibagi dalam beberapa kelompok besar.  

Kegiatan mini project sendiri direncanakan akan dilaksanakan pada bulan November dan Desember dan setiap kelompok diperbolehkan mengambil topik yang sama. Pihak Pusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pihak ISED akan mengadakan rapat kembali pada minggu berikutnya setelah pelaksanaan pelatihan Coaching and Mentring selesai untuk mereviu finalisasi topik mini project dan juga merencanakan timeline pelaksanaan mini project.

Semangat Peserta Profiling Batch 9 di Tengah Pandemi Covid – 19

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Senin (19/10/2020), Pelaksanaan profiling pegawai tahap pertama sudah memasuki batch ke-9 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusbang SDM Parekraf) bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI).  

Semangat pelaksanaan batch ke-9 ini peserta yang hadir sama seperti batch 8 sebelumnya yaitu dengan kehadiran 100% dari kuota peserta profiling sejumlah 18 orang peserta. Seluruh peserta berasal dari Satuan Kerja di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Pelaksanaan Profiling mengalami peningkatan antusiasme dari batch sebelumnya namun demikian pelaksnaan profiling tetap dengan mematuhi protokol kesehatan yang tinggi dengan melakukan screening Covid–19 dan berkewajiban para peserta untuk menyerahkan Surat Keterangan Hasil Rapid/Swab Test Bebas Covid–19 yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 hari terakhir.

Para peserta yang hadir diwajibkan untuk menyelesaikan 3 agenda kegiatan yang sudah disiapkan oleh para assessor. Kegiatan diawali dengan pemberian tugas tertulis kepada para peserta, kemudian hasil pengerjaan tugas dibahas dalam diskusi kelompok, dan kegiatan hari ini diakhiri dengan wawancara. Penyelenggara juga selalu mengingatkan para peserta untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan alat pelindung tubuh sehingga kegiatan yang dimulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB ini memiliki resiko yang lebih kecil dalam penyebaran virus Covid–19.

Kegiatan profiling pegawai tahap pertama batch ke-9 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan profiling pegawai untuk jabatan fungsional dan pelaksana yang pada tahap pertama ini memiliki 18 batch secara keseluruhan. Hasil dari kegiatan profiling ini, dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan saran pengembangan untuk meningkatkan kompetensi dari setiap pegawai.