Hubungi kami :

Gedung Film Pesona Indonesia
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 47, RT.3/RW.3, Cikoko, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770

tu.ppsdm@kemenparekraf.go.id

Protokol CHSE di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Pertama Kalinya Kemenparekraf Lakukan Wisuda Virtual Bersama PTNP

Jakarta – Pertama kalinya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan Wisuda Virtual Bersama Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) pada Selasa, 27 Oktober 2020, di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. PTNP ini diikuti oleh enam PTNP yaitu Politeknik Pariwisata Medan, Politeknik Pariwisata Palembang, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Politeknik Pariwisata Bali, Politeknik Pariwisata Makassar, Politeknik Pariwisata Lombok.

Persiapan Pelatihan Pariwisata Dasar Memasuki Pembahasan Struktur Platform E-Learning

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – 23 Oktober 2020. Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan kembali rapat pemnbahasan struktur platform e-learning sebagai bentuk persiapan Pelatihan Pariwisata Dasar. Rapat ini dihadiri oleh Tim Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan, Tim IT Pusbang SDM Parekraf, Tim ISED/GIZ selaku pengembang platform, dan Tim STP Bandung selaku penyedia modul. Rapat ini dibuka oleh Bapak R. Adi Mukhtar selaku Koordinator Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan. Beliau mengharapkan rapat hari ini bisa semakin menyempurnakan platform e-learning yang akan digunakan sebagai wadah Pelatihan Pariwisata Dasar.

Setelah itu rapat dilanjutkan dengan pemaparan modul oleh Bapak Haryadi dari STP Bandung. Sampai dengan saat ini hanya ada satu modul yang masih dalam proses penyempurnaan yaitu modul mengenai destinasi. Selain itu, rapat ini juga membahas teknis penyampaian modul, daftar kehadiran, kuis dan beberapa teknis yang akan digunakan pada saat pelatihan.

Rapat dilanjutkan dengan pemaparan platform oleh Bapak Dudi dari Tim ISED/GIZ. Beliau memaparkan kembali fitur-fitur yang semakin disempurnakan sehubungan dengan modul yang sudah dikumpulkan. Rapat hari ini ditutup oleh Bapak Dadang dari Tim ISED/GIZ. Beliau menyampaikan bahwa semoga proses ini terus berjalan dengan baik sampai jalannya Pelatihan Pariwisata Dasar.

Hari Akhir Pelatihan Coaching dan Mentoring

Kemenparekraf/Baparekraf Jakarta, 23 Oktober 2020 – Setelah berlatih Keterampilan dan teknik mendengarkan aktif pada hari sebelumnya, materi yang hangat pada tanggal 23 Oktober 2020 adalah membahas tentang model percakapan coaching dengan menggunakan Model FIRA (F= Focus pada tujuan, I = Identifikasi GPS, R = Rencana Aksi, A = Akuntabilitas & Kinerja). Diawali dengan mengisi Quiz sebelum masuk pada sesi materi yang akan digunakan sebagai tolok ukur tingkat pemahaman awal sebelum mendapatkan materi.

Pada Sesi ini, dan sebelum masuk pada sesi breakroom, para peserta dibekali dengan teknik-teknik para peserta diajarkan untuk membuat pertanyaan tentang bagaimana menggali informasi dari coachee, mulai dari cara membuat pertanyaan dengan jawaban bebas, kemudian pertanyaan yang mengharap lebih mengharap pada tujuan, bertanya untuk mendapatkan jawab bagaimana rencana yang doable dan terakhir, mengasah kemampuan agar coach dapat memberikan saran masukan yang lebih tepat akuntable dan berhasil membuat komitmen. 

Teknik-teknik ini semakin diperdalam saat para peserta masuk pada sesi breakroom/perkelompok. Dengan semakin sedikit peserta maka pemateri lebih leluasa menyampaikan trik dan tips bagaimana mengimplementasikan model FIRA untuk mencoach para coachee.

Dengan materi hari terakhir ini dan para peserta semakin paham dan semakin merasa kemampuan dan bertambah wawasan, dengan harapan pada sesi coach yang senyatanya pada para coachee  para peserta softskill akan dapat diterapkan.

Kegiatan Pelatihan Coaching dan Mentoring di hari ketiga ini ditutup secara langsung oleh Ibu Rully menyampaikan apreasi yang sangat baik dan semoga hasil pelatihan ini dapat dipahami dengan baik, mampu diterapkan dan menjadi ilmu yang berguna di lingkungan kerja.

Pelaksanaan Profiling Batch 10 Dilaksanakan Secara Daring

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Jumat (23/10/2020), Pelaksanaan profiling pegawai tahap pertama sudah memasuki batch ke-10 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusbang SDM Parekraf) bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI). Berbeda dari pelaksanaan profiling pada batch sebelumnnya profiling kali ini dilakukan secara daring atau online dengan menggunakan media aplikasi zoom yang dapat diakses dikediaman peserta masing-masing.  

Pelaksanaan profiling batch 10 ini dilaksanakan 2 hari, dimulai pada hari kamis 22 oktober 2020, sampai dengan pada hari jumat 23 oktober 2020. Aplikasi zoom dibuka pukul 07.30 dengan pemberian instruksi pelaksanaan oleh tim dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI). Didalam intstruksi peserta profiling diwajibkan mengakses website dan login dengan menggunakan akun yang sudah diberikan oleh panitia. Peserta profiling diwajibkan melengkapi data diri dan selanjutnya mengerjakan soal-soal yang sudah disiapkan oleh assessor LPTUI melalui website yang sudah disediakan. Pelakasanan profiling batch 10 pada hari pertama ini dihadiri oleh 10 peserta profiling, 8 peserta tidak dapat mengikuti dikarenakan sedang ada dinas keluar kota.  

Di hari ke 2 pelaksanaan profiling batch 10 dimulai tepat pukul 07.30 dengan agenda diskusi kelompok dan wawancara kepada peserta profiling. Diskusi kelompok dimulai pukul 08.00 dilanjutkan dengan sesi wawancara yang terdiri dari 3 sesi dan setiap peserta diwawancarai selama  60 menit. Pada pelaksanaan profiling batch 10 pada hari kedua ini dihadiri sama oleh hari pertama yaitu 10 peserta.    

Kegiatan profiling pegawai tahap pertama batch ke-10 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan profiling pegawai untuk jabatan fungsional dan pelaksana yang pada tahap pertama ini memiliki 18 batch secara keseluruhan. Hasil dari kegiatan profiling ini, dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan saran pengembangan untuk meningkatkan kompetensi dari setiap pegawai.

Rapat Penentuan Topik Mini Project Pelatihan Soft Skills

Kemenparekraf/Baparekraf, Jakarta – Jumat, 23 Oktober 2020, Rapat Pembahasan terkait penentuan Topik Mini project Pelatihan Soft Skills pagi hari ini dibuka oleh Bapak R. Adi Mukhtar Rivai selaku Koordinator Bidang Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan. Dalam sambautan pembukaa, Beliau menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari kegiatan soft skills yang sudah dilaksanakan bersama dan pada hari ini peserta akan diberikan materi terkait topik mini project dimana topik-topik tersebut akan diimplementasikan pada mini project di unit kerja masing-masing. Selain itu, mini project yang seharusnya berlangsung selama 3 bulan menjadi 1.5 bulan saja dan kemungkinan kegiatannya akan dimulai pada bulan Nopember awal dan akan diakhiri pada pertengahan Desember untuk Uji Komprehensif dengan bentuk kegiatan berupa presentasi kelompok. Hari ini juga merupakan penentuan apakah yang akan diambil dalam praktek mini project sedangkan untuk ujikom dengan melakukan presentasi nantinya akan secara individual atau berkelompok berdasarkan satuan kerja atau unit kerja pihak GIZ juga menyampaikan telah melakukan beberapa kali reviu dan adanya masukan-masukan baik dari Tim GIZ maupun dari Pusbang SDM Parekraf.

Setelah pembukaan, Rapat dilanjutkan dengan pemaparan topik mini porject yang disampaikan oleh Pak Dadang dari ISED/GIZ. Beliau memaparkan bahwa pelatihan soft skills telah diawali dengan training secara online dan adanya sesi tatap muka di bulan Juli bertempat di Hotel Mercure Sabang. Sampai pada akhirnya datanglah hari ini untuk melakukan penentuan topik mini project. Setelah hari ini, proses mini project akan berjalan kemudian dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi, uji komprehensif dan laporan akhir pelatihan soft skills

Akhirnya setelah melakukan reviu dan diskusi berulang-ulang dan kami berhasil memverifikasi dan memadatkan dari 7 topik menjadi 3 topik bersama dengan parameter-parameternya, dengan pilihan parameter yang doable.

Setelah ketiga topik beserta parameter ditetapkan, ada beberapa tahapan kegiatan sampai evaluasi dan uji komprehensif.

Mini transfer project tujuannya untuk mentransfer pelajaran yang kita peroleh ke dalam konteks pekerjaan. Karna tujuannya adalah untuk mencapai lingkungan kerja yang baik.

Rapat di tutup oleh Subkoordinator Pendidikan dan Pelatihan, Bapak Joko dengan pesan agar selalu menjaga dan menjalin komunikasi yang baik agar memudahkan dalam melaksanakan koordinasi dengan tujuan dan target yang ingin dicapai jelas, nyata dan sesuai harapan.

SB:IFB/GKM